Saturday, 6 August 2011

Mengenal Otak Karena Kopdar

Kopdar dengan penulis dan pembaca Twilight Express (TE) membuat saya penasaran dengan dominasi otak. Kenapa? Karena selama ini yang saya pernah dengar adalah teori bahwa meletakkan tangan dalam posisi kedua tangan bersatu (seperti berdoa), bila ibu jari tangan kanan di sebelah atas berarti ada dominasi otak kanan. Dan saya percaya bahwa saya ini cenderung dominan di otak kanan karena saya lebih suka pakai perasaan daripada logika matematis, lebih suka melihat gambaran besar daripada menyimak detail, lebih jago visual dan spasial daripada menghitung. Tiba-tiba dalam acara Kopdar TE itu ada yang mengajukan teori yang terbalik, katanya kalau ibu jari tangan kanan yang di atas maka dominan di otak kiri...Nah lho!

Sebenarnya sejak mendengar soal dominasi otak itu saya sudah membiasakan diri memakai tangan kanan dan tangan kiri bergantian di atas. Katanya sih bisa untuk menyeimbangkan penggunaan otak. Terus terang ini sih tanpa pembuktian ilmiah, jadi sekedar coba-coba saja. Kalau anak-anak saya dari janin sudah dicekoki musiknya Mozart (tapi ibunya lebih suka Tchaikovsky dan Beethoven sebenarnya, jadi nggak melulu Mozart. Malah ada juga lagu Snow on Sahara dari Anggun C. Sasmi yang ikutan jadi lagu penggugah otak janinku hehehe....). Bahwa kemudian terkadang dikenalkan dengan Brain Gym, yang katanya membantu menyelaraskan penggunaan otak kiri dan otak kanan, itu sekedar bagian dari usaha....

Kebetulan suami saya meletakkan ibu jari kirinya di atas ibu jari kanan, dan menurut saya dia lebih jago dengan kemampuan otak kiri yang matematis, lebih rapih daripada saya yang rada berantakan (katanya ini juga penanda). Begitu juga anak-anak saya menurut pandangan saya sesuai dengan tes dominansi otak versi yang saya ketahui (padahal salah hahaha....), jadilah saya benar-benar penasaran dengan versi yang benar.

Hari ini baru sempat menelusuri om gugel. Itupun karena batal reuni dengan teman-teman SMA dulu gara-gara perut sedang tidak beres. Ternyata memang sebagian besar artikel membenarkan teori ibu jari tangan kanan di atas ibu jari tangan kiri berarti dominasi otak kiri. Rasa penasaran membuat saya menemukan artikel dari The Herald Sun Australia.


Nah, setelah melihat gambar wanita yang berputar itu, ke arah manakah ia berputar? Searah jarum jam atau berlawanan arah dengan jarum jam? Kalau anda melihatnya searah dengan jarum jam maka anda lebih dominan dalam pemakaian otak kanan. Kalau melihatnya berlawanan arah dengan jarum jam berarti lebih dominan pemakaian otak kiri. Hehehe....ternyata sebelum tahu makna putaran itu saya melihatnya searah jarum jam, setelah mengetahui artinya saya mampu melihatnya terbalik.

Jadi, sebenarnya saya tuh dominan otak kanan atau otak kiri sih? Masih belum puas dengan hasil gugel sebelumnya, saya mencari lagi....

Eh, ketemu blog www.ahlidesain.com. Nah isinya menarik juga untuk disimak, ia menggunakan dua contoh tes. Yang pertama adalah tes ibu jari yang tadi saya jelaskan di atas. Yang ke dua adalah tes dengan lengan bawah. Bila kita meletakkan lengan bawah kanan di atas lengan bawah kiri maka otak yang dominan adalah otak kanan. Menariknya, ia menyampaikan bahasan yang mengatakan bahwa sebenarnya manusia bisa memiliki kombinasi-kombinasi tertentu. Blog ahli desain ini menggunakan gambar peraga yang sangat jelas (walaupun ada keterangan gambar yang membuat teori awal ibu jariku yang benar, terbalik dengan keterangannya di dalam artikel) . Kemudian dari hasil tes ibu jari dan tes lengan dijadikannya empat kategori:

I. Kombinasi Kanan dan Kiri: Penuh pertimbangan, tradisional, tipe tidak langsung II. Kombinasi Kanan dan Kanan: Suka tantangan dan tidak suka basa-basi (tipe langsung)
III. Kombinasi Kiri dan Kiri:
Berdedikasi tinggi, dingin dan perfeksionis
IV. Kombinasi Kiri dan Kanan:
Suka peduli pada orang lain dan tipe pemimpin

Sayangnya pemilik blog ini tidak menyebutkan sumber asal ilmunya (apakah dari buku Awaken the Giant Within atau bukan, kurang jelas disebutkannya), sehingga belum bisa juga dipastikan kebenarannya. Tetapi sebenarnya metoda yang ini lebih bisa menjawab kebingunganku daripada tes ibu jari yang menghasilkan jawaban bahwa otak dominanku adalah otak kiri. Ketika membaca lebih detail rincian ciri khas dari setiap kombinasi sebenarnya saya lebih suka percaya bahwa saya kombinasi kanan dan kiri, walau sebenarnya hasil tes saya terbalik di ibu jari saya menunjukkan dominasi otak kiri, di lengan saya lebih ke dominasi yang kanan. Jadi saya masuk dalam kategori IV. Karena kebetulan asal pendidikan saya juga desain, maka agak terkejut juga membaca kutipan ini untuk kategori ke IV:
Wah, kalau tipe yang satu ini bagaimana ya saya menjabarkannya… Mereka suka sesuatu yang berbau observasi dan penelitian. Seperti juga kita pahami, dalam bidang komunikasi visual kita akan bergelut dengan hal-hal yang semacam itu. Namun, agak kurang bisa untuk berimajinasi. Mereka mendefinisikan sesuatu berdasarkan prinsip dan konsep. Ketika mereka akan menjabarkan hasil konsep dari observasi, mereka kurang bisa mengolahnya dalam bentuk visual. Seperti layaknya kita tahu akan suatu hal, sepertinya dekat sekali, namun susah untuk diungkapkan dalam kata-kata.
Nah itu dia, saya itu paling jago konsep dan suka observasi dan penelitian, tapi giliran visualisasi saya lebih suka yang sederhana (makanya suka banget sama konsep Louis Kahn yang sederhana tapi bermain dengan cahaya) karena sebenarnya saya sulit membuat visualisasi yang penuh imajinasi tapi tetap fungsional. Sebenarnya saya lebih suka pada desain-desain Alvar Aalto, yang sisi geometrisnya tidak sekaku Louis Kahn, dan semua desainnya tetap fungsional, hanya saja untuk desain-desain seperti itu sebenarnya dibutuhkan perhitungan yang detail. Karena tidak pernah menggarap bangunan besar, jadinya ya tidak tahu juga bagaimana sebenarnya kreativitas otakku kalau dipaksa berhadapan dengan desain bangunan besar.

Kembali ke laptop...maksudku kembali ke masalah otak, yang penting sebenarnya bukan bagaimana kecenderungan dominasi otakku, ataupun pengaruhnya pada pekerjaan desain (karena sekarang toh saya nggak pegang desain apapun lagi hehehe...). Tapi, yang menarik adalah bagaimana menyelaraskan pola dominasi otakku dengan pola dominasi otak suami dan anak-anakku. Benturan-benturan kecil yang sering terjadi adalah akibat dari perbedaan sudut pandang. Coba saja lihat kembali gambar wanita yang berputar di atas, seringkali ketika kita sudah tahu ada sudut pandang yang berbeda maka kita menjadi mampu untuk melihatnya dari sudut pandang yang lain itu.

Sejak punya anak memang kerja otak menjadi sangat menarik bagiku. Bagaimana neuron-neuron itu bersambung melalui sinaps, bagaimana si kecil bisa menjadi seperti spons yang menyerap bahasa dari lingkungan sekitarnya merupakan keajaiban bagiku. Belum lagi masalah-masalah seperti Learning Disabilities, maupun masalah Autism merupakan topik yang menarik yang senantiasa berhubungan dengan otak.

Ibu Enny, yang menulis di blog Edratna jeli mengenali ketertarikanku pada topik otak. Kebetulan memang topik otak di kopdar itu membuat saya tertarik, dan agak menyesal tidak mempunyai blog berbahasa Indonesia. Jadilah blog Buah Hati yang seharusnya hanya untuk konsumsi pribadi dengan topik utama anak dan keluarga, akan kugunakan untuk blog umum dengan topik anak, keluarga, dan pendidikan. Sekali-kali melebar sedikit ke keluarga blogger, dan pendidikan lewat dunia maya hehehe.....